Bila disebut tasawuf, sebagian besar masyarakat akan memahaminya sebagai hidup menjauh dari dunia dan lebih fokus ke akhirat. Kekayaan diajuhi, kekuasaan diabaikan. Hidup sepenuhnya untuk beribadah.
Pemahaman seperti ini bisa dipahami mengingat pada awal munculnya, para pengamal tasawuf, dikenal sebagai sufi, memilih untuk menjauh dari dunia, menepi dan mengasingkan diri, sibuk berdzikir dan beribadah. Bagi mereka bahagia itu ketika merasakan kehadiran Allah.
Tasawuf dalam buku ini tidaklah dimaknai seperti itu. Buya Hamka memaknai tasawuf sejalan dengan al-Junaid al-Baghdadi yang mengartikan tasawuf sebagai, “keluar dari budi pekerti yang tercela dan masuk ke budi pekerti yang terpuji.”
Only logged in customers who have purchased this product may leave a review.
Co-working space l Seminar l Kelas l Wacana l dan lain-lain ?
Reviews
There are no reviews yet.