fbpx
Penghantaran Percuma untuk pembelian melebihi RM199
RM0.00 0
Cart

No products in the cart.

UTAMA
JT & JIWA
CARI
RM0.00 0
Cart

No products in the cart.

Continue Shopping
TROLI

Islam Sebagai Dasar Negara – Mohammad Natsir

RM42.00

1 in stock

Islam yang sejak awal menginginkan Islam sebagai dasar negara, yang sebelumnya sempat terpukul dengan dihapusnya tujuh kata dalam Piagam Jakarta, kembali bersemangat untuk bertarung mengegolkan Islam sebagai panduan kehidupan berbangsa dan bernegara. Untuk memuluskan langkah tersebut, Masyumi dan NU, dua partai berbasis massa Islam yang menjadi korban kontestan pemilu tahun itu, membentuk front Islam.

Dalam setiap kampanye, dua partai besar itu menyerukan penolakan terhadap paham komunis dan menggusung Islam sebagai dasar negara. Munculnya masalah dasar ideologi negara ini karena Konstituante yang akan dibentuk dari hasil pemilu 1955 ini mempunyai salah satu agenda penting yang akan dibahas, yaitu persoalan dasar negara. Isu inilah yang kemudian menjadi perdebatan panas di Majelis Konstituante yang berlangsung sejak 1956-1959. Dalam sidang tersebut, M. Natsir yang diberi kesempatan berpidato atas nama Masyumi mengatakan, Bukan semata-mata karena umat Islam adalah golongan terbanyak di kalangan rakyat Indonesia seluruhnya, kami memajukan Islam sebagai dasar negara kita. Tetapi berdasarkan keyakinan kami, ajaran-ajaran Islam dapat mengatur mengenai ketatanegaraan dan masyarakat serta dapat menjamin hidup keragaman atas saling menghargai antra berbagai golongan di dalam negara.

Dengan bahasa indah, Natsir mengatakan bahwa Islam itu, Kalaupun besar tidak melanda, kalaupun tinggi malah melindungi. Natsir menambahkan, dasar negara haruslah sesuatu yang sudah mengakar di masyarakat. Realitas sejarah, ujar Natsir, membuktikan bahwa Islam sebagai agama yang dianut mayoritas rakyat Indonesia cukup mengakar di masyarakat. Islam, terangnya, mempunyai sumber yang jelas yang berasal dari wahyu. Tidak seperti Pancasila yang mempunyai banyak tafsiran, tergantung pada pandangan filosofis seseorang.

Beli juga

produk serupa

Kenapa anda perlu membeli dengan kami?

PENGHANTARAN PANTAS
Tempahan anda akan diproses pada hari yang sama jika dibuat sebelum tengah hari.
BUKU TERBAIK & BERKUALITI
Buku-buku terbitan kami hanyalah yang terbaik dan berkualiti. Disaring mengikut keperluan semasa.
PEMBAYARAN SELAMAT 100%
Pembayaran boleh dibuat secara FPX / MasterCard / Visa melalui pelbagai jenis bank.

Mari sertai komuniti buku kami agar anda tidak terlepas peluang info terkini.

Selamat datang ke Kafe Buku Paling Sempurna, JEJAK BUKU & KOPI.

Kombinasi sempurna antara rasa kopi dan pastri yang lazat dengan ratusan judul buku pelbagai genre.

Nikmati WiFi percuma dan ruang duduk yang selesa untuk anda bersantai bersama keluarga atau menyiapkan tugasan di sini.

Jemput datang ke JEJAK BUKU & KOPI di Bandar Puteri Bangi.

Inginkan ruang khas ?

Co-working space   l   Seminar   l   Kelas   l   Wacana   l   dan lain-lain ?

Bintang Tanpa Nama.

Bintang tanpa nama, barangkali begitulah kita dalam hidup seseorang. Bersinar dan wujud tetapi tidak didendang. Terpulang – dan demikianlah Ilham dan Aya yang menjadi bintang sesama sendiri.

Di kota sederhana Kuantan, Aya menelusuri hari-harinya sebagai seorang peguam jenayah ditemani Ilham, lelaki yang pernah disukainya. Ilham, penyeduh kopi di kafe ‘Kita, Usai’ punya cerita tersendiri di sebalik senyumannya yang penuh tawa dan terkadang lara.

Sejak mereka bertemu kembali, fasa demi fasa ditempuhi dalam waktu yang singkat – kehilangan, kemaafan, persahabatan, kekeluargaan dan cerita silam yang sentiasa melingkari hidup mereka berdua.

Siapakah yang akan menyakiti dirinya sendiri? Aya atau Ilham? Entahlah, mungkin kamu juga. Orang yang sering membuka ruang untuk disakiti.