fbpx
Penghantaran Percuma untuk pembelian melebihi RM199
RM0.00 0
Cart

No products in the cart.

UTAMA
JT & JIWA
CARI
RM0.00 0
Cart

No products in the cart.

Continue Shopping
TROLI
-10%

Buya Hamka : Serangkai Makna di Mihrab Ulama – Akmal Naser Basral

RM49.00 RM44.10

Out of stock

NOVEL KEDUA DWILOGI

HAMKA (Haji Abdul Malik Karim Amrullah) yang berkibar namanya sebagai pujangga seiring terbitnya roman Tenggelamnya Kapal van der Wijck, bertemu dengan Bung Karno untuk pertama kali di Bengkulu, 1938, atas ide Abdul Karim Oei Tjeng Hien. Namun kedatangan Jepang tak lama kemudian membuat posisi HAMKA di Medan menjadi kontroversial di mata umat akibat kedekatannya dengan penguasa militer.

Di awal era 50-an, HAMKA membawa keluarganya pindah ke Jakarta. Di kota ini, selain menjadi motor berdirinya Masjid Agung Al Azhar, kiprahnya di bidang politik semakin kuat dengan aktif di Badan Konstituante dan berbagai lawatan ke luar negeri. Memasuki dekade 60-an fitnah bertubi-tubi menyerangnya. Dari tuduhan melakukan plagiarisme karya, hingga ditangkap karena dituduh berkomplot untuk membunuh Presiden Soekarno.

Akmal Nasery Basral menyajikan kisah Buya Hamka usia 31 tahun sampai wafat ini sebagai kelanjutan kisah Setangkai Pena di Taman Pujangga (2020). Pembaca bukan hanya mendapatkan narasi kronologis dari kehidupan sang ulama-pujangga berjuluk “Iqbal dari Indonesia” atau “Ibnu Taimiyah Bangsa Melayu” ini, melainkan juga akan merasakan hangatnya Hamka sebagai seorang suami, ayah, dan nambo (kakek) bagi para cucu.

Mengapa Buya Hamka masih mau menjadi imam shalat Jenazah saat Soekarno wafat? Padahal tokoh itu yang menyebabkan Buya ditakan selama di penjara tanpa alasan yang jelas dan membredel majalah yang Buya kelola sehingga tak bisa beredar lagi. Itu semua tetap Soekarno lakukan bahkan saat ia telah menganggap ayah Buya seperti ayahnya sendiri!

Apa yang dipikirkan Buya saat mendapat tugas itu?

Beli juga

produk serupa

Kenapa anda perlu membeli dengan kami?

PENGHANTARAN PANTAS
Tempahan anda akan diproses pada hari yang sama jika dibuat sebelum tengah hari.
BUKU TERBAIK & BERKUALITI
Buku-buku terbitan kami hanyalah yang terbaik dan berkualiti. Disaring mengikut keperluan semasa.
PEMBAYARAN SELAMAT 100%
Pembayaran boleh dibuat secara FPX / MasterCard / Visa melalui pelbagai jenis bank.

Mari sertai komuniti buku kami agar anda tidak terlepas peluang info terkini.

Selamat datang ke Kafe Buku Paling Sempurna, JEJAK BUKU & KOPI.

Kombinasi sempurna antara rasa kopi dan pastri yang lazat dengan ratusan judul buku pelbagai genre.

Nikmati WiFi percuma dan ruang duduk yang selesa untuk anda bersantai bersama keluarga atau menyiapkan tugasan di sini.

Jemput datang ke JEJAK BUKU & KOPI di Bandar Puteri Bangi.

Inginkan ruang khas ?

Co-working space   l   Seminar   l   Kelas   l   Wacana   l   dan lain-lain ?

Bintang Tanpa Nama.

Bintang tanpa nama, barangkali begitulah kita dalam hidup seseorang. Bersinar dan wujud tetapi tidak didendang. Terpulang – dan demikianlah Ilham dan Aya yang menjadi bintang sesama sendiri.

Di kota sederhana Kuantan, Aya menelusuri hari-harinya sebagai seorang peguam jenayah ditemani Ilham, lelaki yang pernah disukainya. Ilham, penyeduh kopi di kafe ‘Kita, Usai’ punya cerita tersendiri di sebalik senyumannya yang penuh tawa dan terkadang lara.

Sejak mereka bertemu kembali, fasa demi fasa ditempuhi dalam waktu yang singkat – kehilangan, kemaafan, persahabatan, kekeluargaan dan cerita silam yang sentiasa melingkari hidup mereka berdua.

Siapakah yang akan menyakiti dirinya sendiri? Aya atau Ilham? Entahlah, mungkin kamu juga. Orang yang sering membuka ruang untuk disakiti.